Sunday, January 15, 2017

Ayah Mirna : Saya Akan Cincang Arief dan Mencium Kaki Jessica Meminta Maaf

Ayah Mirna : Saya Akan Cincang Arief dan Mencium Kaki Jessica Meminta Maaf

Beritahangat5 - Ayah Mirna : Saya Akan Cincang Arief dan Mencium Kaki Jessica Meminta Maaf

Beritahangat5, JAKARTA - Edi Darmawan Salihin membela Arief Soemarko, laki Wayan Mirna Salihin.

Menurut beliau, menantunya itu tidak mungkin berikan paket berupa duit ke barista Cafe Oliver Grand Indonesia, Rangga Dwi Saputra.

"Lo kok berdasarkan itu, dikarenakan itu fitnah. apabila Arief membunuh Mirna aku yg akan cincang dia di depan Otto (Hasibuan). Jessica aku minta maaf. aku cium kakinya," tutur Darmawan di Pengadilan negara (PN) Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).

Hal ini menyebabkan Arief berniat untuk melaporkan jurnalis yg memfitnah ia disusul oleh pendapat Jessica di duplik yg menyebutkan jurnalis bernama Amir Papalia melihat Arief memberikan paket hitam.

"Jadi, Arief kan dirinya kesal nih. Baik-baik dirinya dituduh dan bilang ke Rangga," kata dia.

Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, mendapatka berita Arief Soemarko, suami Mirna, menyerahkan kantong plastik pada barista Cafe Olivier, Rangga Dwi Saputra.

Ini diungkap di persidangan beragenda pembacaan duplik di sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan negara (PN) Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).

"Saya mendapatkan info dari satu orang penasihat hukum aku, Pak Hidayat Bostam bilang jika ada orang bernama Amir menyaksikan Arief memberikan paket hitam pada Rangga di parkiran Sarinah sehari sebelum Mirna wafat, tutur Jessica di PN Jakarta pusat, Kamis (20/10/2016).


Bandar Togel Terpercaya - www.Sakuratoto.com


Bandar Togel Terpercaya - www.Sakuratoto2.com



reff : http://www.beritahangat5.com/2016/10/ayah-mirna-saya-akan-cincang-arief-dan.html


Related video : Ayah Mirna : Saya Akan Cincang Arief dan Mencium Kaki Jessica Meminta Maaf


Ahok Pecat Para Pejabat DKI Hanya Demi Membela Seorang Nenek, Ini Penyebabnya..!!


BeritaHangat5 - Ini adalah sepenggal kisah tentang AHOK yang berani memecat pajabat DKI demi membela warganya. Sekian Banyak petinggi eselon II DKI Jakarta juga mundur dari jabatannya lantaran tak setuju dengan kebijakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang nyata-nyatanya bermula dari pertemuannya bersama seseorang nenek.

Jumpa dengan sang nenek tersebut terjadi di Rusunawa Marunda. kepada Ahok, nenek itu mengaku telah meminta unit rusun sejak tiga thn dulu, tapi tidak diberikan oleh UPT Rusun Marunda.

Ahok selanjutnya mengurus segera permasalahan sang nenek. Petinggi UPT Rusun Marunda juga berjanji akan berikan rusun pada si nenek.

?Saya pergi cek kapal, hingga di Muara Baru jam 6-an, mesti nyeberang untuk sampai kerumah aku. Ajudan bilang, kita pulangnya naik mobil saja sebab ada ombak gede. Wah, perasaan aku tentu ada yang enggak ikhlas nolong nenek itu,? kata Ahok.

Kembali ke Marunda, Ahok berjumpa lagi dangan sang nenek. Tetapi, nenek itu tetap belum serta diregistrasikan buat mendapat unit rusun. Kata si nenek, petinggi UPT Rusun Marunda serta-merta berangkat demikian saja.

?Saya bawa nenek ini ke pendaftaran. Hingga di situ, ada PNS, ada Non-PNS di pendaftaran rumah susun. Seluruhnya lihatin aku, Kepala UPT-nya pergi,? kata Ahok kesal.

Tidak ada yang ingin berikan list penerima satuan rumah pada Ahok. Saking kesalnya, Ahok hingga meminta sang ajudan buat mempersiapkan senjata kalau perlawanan berlangsung.

Keesokan harinya, Ahok meminta Jokowi yang kala itu menjabat sbg Gubernur DKI Jakarta utk memecat seluruhnya pejabat UPT Rusun Marunda. Seterusnya, Ahok mengaku segera didatangi oleh Novizal, yang kala itu menjabat yang merupakan Kepala Lembaga Perumahan & Gedung Pemda DKI Jakarta.

?Pak Novizal datang diboyong sama Pak Putu (mantan Kepala Lembaga P2B Putu Indiana) & Pak Moko (mantan Asisten Sekda bagian Pembangunan Wiriyatmoko), bawa surat ke aku. Jelasnya Pak Novizal ingin mengundurkan diri apabila seluruhnya (pejabat) UPT dipecat, itu tembusan ke gubernur,? kata Ahok.

?Katanya, ?Kalau Bpk pecat, ini pejabat eselon II bakal mundur semua?,? kata Ahok.

Nyata-nyatanya, lanjut dirinya, surat tembusan belum di terima Joko Widodo. Dikarenakan itu, dirinya punya anggapan perihal ini sbg gertakan dari anak-anak buahnya. Hasilnya, Joko Widodo memungkinkan Ahok memecat pejabat-pejabat UPT Rusun Marunda.

?Dari lalu aku digertak. Aku justru, (PNS) berhenti semua saja, biar hemat gaji,? kata Ahok.

Novizal serta jadi pejabat eselon II perdana yang mengundurkan diri, disusul oleh mantan Sekretaris Daerah Fadjar Panjaitan, mantan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin, mantan Kepala Lembaga Perindustrian & Energi Haris Pindratno, mantan Kepala dinas Tata Air Tri Djoko Sri Margianto, & terakhir Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi.

AGENT ONLINE TERBAIK & TERPERCAYA!!




reff : http://www.beritahangat5.com/2016/09/ahok-pecat-para-pejabat-dki-hanya-demi.html


Related video : Ahok Pecat Para Pejabat DKI Hanya Demi Membela Seorang Nenek, Ini Penyebabnya..!!


Mengharukan , Terkena Kanker Wajah Seorang Kakek Menjual Koran Untuk Melanjutkan Hidupnya

Mengharukan , Terkena Kanker Wajah Seorang Kakek Menjual Koran Untuk Melanjutkan Hidupnya


Berita Hangat - poto kakek penjual surat kabar di Kokas ini pernah geger di linimasa Twitter. nyaris seluruhnya wajah lelaki itu sudah hilang akibat kanker yg dideritanya. Lansia tersebut mesti memanfaatkan perban untuk menutupinya.

Kakek bernama Abdurahman itu telah menerima bantuan dari departemen sosial guna jalankan pengobatan kanker wajah yg dideritanya. dirinya menjalani perawatan medis di rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Kakek yg berumur 88 thn itu adalah penduduk Menteng dalam, Jakarta. Abdurahman biasa menjajakan barang dagangannya di SPBU Kota Kasablanka.

Istri Abdurahman telah meninggal sejak empat thn lalu. kakek ini juga akhirnya tinggal sendirian. Abdurahman mesti bertahan dalam rumah yg berukuran 26 meter persegi.

Abdurahman pernah jadi teknisi mesin satu buah perusahaan sebelum akhirnya di PHK. sesudah itu dirinya menjalani beragam profesi seperti kuli pasar dan pengamen hingga hasilnya dirinya jadi loper surat kabar.

"Setelah menjadi kuli di pasar, pernah terus ngamen bahkan juga kali masuk ke panti di Kedoya dan Cipinang," kata Abdurahman. "Apapun aku lakukan bakal rezeki halal anak-anak aku.

Ia memaparkan jadi loper surat kabar atas penawaran pemilik SPBU di Kota Kasablanka. Abdurahaman menjelaskan orang yg berbaik hati kepadanya tersebut suka berlangganan koran.

Perjuangan Abdurahman tidak cuma sampai disitu. kakek ini mesti mengambil koran dari daerah Pal batu menuju SPBU di Kokas usai shalat tahajud dan pagi buta. benda dagangannya itu lalu dijajakan ke sopir mobil atau motor yg masuk.

"Alhamdulilah ada saja yg bayar, ucap laki laki yg mempunyai delapan anak itu. jikalau telah siang pulang ke rumah untuk makan dan salat Dzuhur, nanti lanjut lagi hingga Ashar."

Netter juga ramai berkomentar tentang kondisi kakek tersebut. tidak sedikit yg bersimpati dan juga mau menunjang kakek ini dgn trik membeli koran yg dijajakan.

"Saya tentu borong seluruhnya jikalau lewat. terima kasih infonya, catat netter. mudah-mudahan diberikan rezeki melimpah amin," tambah netter lain.

"Ketika Allah ngasih cobaan seperti ini, aku cuma dapat menerimanya," kata Abdurahman. selalu ada hikmah dibalik cobaan, Allah dapat memberikan yg terbaik di akhir hayat aku nanti.
Sumber:www.beritahangat5.com



reff : http://www.beritahangat5.com/2016/10/mengharukan-terkena-kanker-wajah.html


Related video : Mengharukan , Terkena Kanker Wajah Seorang Kakek Menjual Koran Untuk Melanjutkan Hidupnya


Tidak Ada Perintah Tembak di Tempat Pendemo 4 November

Tidak Ada Perintah Tembak di Tempat Pendemo 4 November

http://sakuratoto2.com/home/register/65873687040

BERITAHANGAT5 - Perintah tembak di tempat yang diinstruksikan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, bukanlah menembak para pendemo yang akan berunjuk rasa pada 4 November nanti.

Malahan, menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, para petugas yang akan mengamankan demonstrasi tak dibekali senjata api.

"Enggak ada perintah tembak di tempat. Polri dilarang membawa senjata api saat pengamanan demo atau unjuk rasa, apalagi tembak di tempat," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Minggu (30/10/2016).

Perintah tembak di tempat itu sempat diucapkan Kapolda saat acara silaturahmi Pilkada di Mapolda pada Kamis lalu. Ia mengatakan pada seluruh Kapolres di lingkungan Polda Metro Jaya agar tak ragu-ragu menembak perusuh dan tukang onar saat Pilkada berlangsung.

"Mohon dicermati berita berkembang ingin memperkeruh suasana, dan membuat keresahan di masyarakat. Berita dipelintir, provokasi dan lain-lain akan membuat suasana panas dan saling berhadapan (Polri dan Masyarakat)," terang Awi.

Dalam aturan perundang-undangan, demonstrasi adalah hak setiap warga negara Republik Indonesia. Apalagi, penyampaian pendapat di muka umum merupakan salah satu ciri negara demokrasi.

Sementara itu, Awi menjelaskan, posisi aparat keamanan sebagai pelayan masyarakat, sehingga pelaksanaan demo diharapkan dapat berjalan tertib dan lancar.

Awi mengingatkan, masyarakat agar tak mudah menelan mentah-mentah informasi yang provokatif. Apalagi, beredar kabar di media sosial seperti grup-grup WhatsApp dan BBM yang menyebutkan bakal ada kerusuhan besar pada 4 November nanti.

"Ada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi ini. Mereka ingin agar Indonesia seperti negara di Timur Tengah atau Irak atau paling tidak berulang seperti 98," jelas Awi.

Meski tak membawa senjata api dalam pengamanan demonstrasi 4 November itu, Polda Metro Jaya menggandeng TNI untuk membantu pengamanan demonstrasi ormas Islam tersebut.

Awi mengatakan, Polda akan dibantu personel TNI untuk pengamanan aksi demo nanti. Alasannya terkait pengamanan Pilkada DKI. "TNI dan Polri sedang berupaya sekuat kemampuan untuk mengamankan kota DKI dan kota lainnya di Indonesia agar tetap aman dan damai," jelas Awi.

Ia menegaskan kembali, tak ada perintah tembak di tempat. Demonstrasi pada 4 November nanti, tetap akan dikawal sesuai dengan protap. "Sekali lagi kami beritahukan bahwa tidak pernah kami dengar ada perintah tembak di tempat," ucap Awi.

Sumber: www.beritahangat5.com

reff : http://www.beritahangat5.com/2016/10/tidak-ada-perintah-tembak-di-tempat.html


Related video : Tidak Ada Perintah Tembak di Tempat Pendemo 4 November


 
biz.